Tergiur Pendapatan Besar, Pasutri Muda di Denpasar Kompak Jadi Pengedar Sabu, Endingnya...
bali.jpnn.com, DENPASAR - Tergiur pendapatan besar sebagai tukang tempel sabu yang lebih besar daripada pekerjaan cuci mobil membuat sepasang suami istri muda berinisial P (21) dan R (25) terjerumus ke dalam bisnis lembah hitam.
Selama tiga bulan terakhir, mereka menggeluti bisnis narkoba dan beraksi di sejumlah kawasan di Kota Denpasar.
"Motifnya ekonomi.
Saat bekerja sebagai tukang cuci mobil cuma dapat sekian dari pengakuan mereka.
Kalau sekali tempel sabu dapat Rp50 ribu.
Sehari dapat 10 kali tempet sudah dapat Rp500 ribu.
Dibanding kerja cuci mobil sehari tidak mungkin sebesar itu," ungkap Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan, Kamis (14/10/21).
Menurut Kombes Jansen, kepolisian masih mendalami siapa orang yang mengajak P dan R untuk menjadi tukang tempel sabu.
Tergiur pendapatan besar, pasutri muda di Denpasar rela tinggalkan pekerjaan sebagai tukang cuci mobil, memilih jadi pengedar sabu
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News