Ahli Forensik Autopsi Jenazah Pelajar SD yang Mati Tidak Wajar, Putuskan Langsung Dikremasi

Bendesa Linggawana Nyoman Anta mengatakan, sesuai kepercayaan warga adat setempat, jenazah yang sudah dibongkar dari makamnya, tidak dapat dikubur di tempat yang sama.
Karena itu, jenazah pelajar SD itu dikremasi di Klungkung.
"Masalah itu sudah dirapatkan desa adat.
Kami sudah sampaikan bahwa sesuai dresta di desa kami memang ada pantangan itu," ujar Nyoman Anta dilansir dari Baliexpress.id.
Autopsi ini untuk memastikan penyebab meninggalnya korban.
Kerabat korban, I Made Suardana, 42, dan I Komang Eka Putra, 20, mengaku masih penasaran dengan tanda lebam mayat pada korban.
Suardana mengaku hanya penasaran dengan penyebab pasti kematian anak tersebut.
Sebab saat jenazah dimandikan, mereka melihat ada sejumlah lebam, terutama dada dan leher.
Ahli forensik RSUP Sanglah pimpin autopsi jenazah pelajar SD di Karangasem yang mati tidak wajar. Usai autopsi, jenazah korban dikremasi di krematorium
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News