Update Korupsi Dana SPI! Mantan Bawahan Bikin Eks Rektor Unud Terpojok, Sulit Berkelit

bali.jpnn.com, DENPASAR - Sulit bagi mantan Rektor Universitas Udayana (Unud) Prof Gede Nyoman Antara berkelit dalam kasus dugaan korupsi dana sumbangan pengembangan institusi (SPI).

Dua orang saksi mahkota, I Made Yusnantara dan I Ketut Budiartawan (berkas penuntutan terpisah), kompak mengatakan pihak yang menyuruh mengunggah draf SPI ke sistem penerimaan mahasiswa baru adalah Prof Gede Nyoman Antara.

Hal itu terungkap saat Ketua Majelis Hakim Agus Akhyudi bertanya kepada kedua saksi mahkota terkait sosok yang memerintahkan mereka mengunggah besaran tarif SPI ke dalam sistem di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Denpasar, Bali, Selasa (19/12).

Kepala Bagian Akademik Made Yusnantara mengaku pada 2020 mendapat draf SPI dari Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Wayan Antara dalam bentuk soft copy.

Draf itu kemudian diberikan kepada I Ketut Budiartawan untuk diunggah ke dalam sistem pada satu hari menjelang rapat simulasi penerimaan mahasiswa baru.

Made Yusnantara mengaku melakukan hal tersebut karena mendapat perintah dari Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru yang dijabat Prof Nyoman Gede Antara melalui perantaraan Ketua Unit Sumber Daya Informasi Nyoman Putra Sastra (berkas penuntutan terpisah).

"Siapa yang memerintahkan mengubah draf SPI ke sistem?" tanya Ketua Majelis Agus Akhyudi.

"Proses perintah memang kami terima dari ketua USDI (Unit Sumber Daya Informasi)," kata Yusnantara.