Krama Banjar Sental Kangin Nusa Penida Gusar Ada Oknum Gugat Petinggi Adat, Ternyata

Pertama, penguasaan tersebut dilakukan dengan iktikad baik dan secara terbuka oleh yang bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah serta diperkuat oleh kesaksian orang yang dapat dipercaya.
Kedua, penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama pengumuman tidak dipermasalahkan oleh masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan yang bersangkutan maupun pihak lainnya.
“Hal ini jelas-jelas menggugurkan klaim dari ketiga penggugat,” ujar Nyoman Samuel Kurniawan.
Artinya, apabila ingin menguasai suatu fisik bidang tanah negara harus mendapat pembenaran dari lingkungan tanah tersebut berada, yakni melalui kepala dusun, kepala desa, dan camat.
Oleh karena itu, pihaknya mempertanyakan dasar penggugat mengajukan gugatan lantaran justru mereka yang menyerobot lahan dan aturan Banjar Adat Sental Kangin.
“Jika sampai dibiarkan, maka kejadian ini bisa saja terjadi di berbagai tempat karena ada banyak tanah kosong di sempadan pantai dan ada banyak tanah kosong di seluruh Bali,” ucapnya.
Nanti, kata dia, banyak orang yang akan meniru untuk mendirikan bangunan di tanah kosong itu walaupun itu tanah itu tidak diketahui milik siapa.
“Kalau kemudian distop oleh yang punya, nanti yang menyetop itu digugat duluan ke pengadilan untuk menyamarkan kesalahan, ini kan parah.
Krama Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Nusa Penida, Klungkung gusar ada oknum masyarakat nekat menggugat petinggi adat terkait penguasaan lahan, ternyata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News