Ekonomi Bali Rentan Krisis, Menteri Teten Merespons dengan Teori Telur, Hhmm

Selasa, 09 Agustus 2022 – 18:41 WIB
Ekonomi Bali Rentan Krisis, Menteri Teten Merespons dengan Teori Telur, Hhmm - JPNN.com Bali
Tangkapan virtual Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama salah satu pelaku usaha ketika memberikan kuliah umum dan dialog interaktif dengan mahasiswa di Universitas Warmadewa, Bali. ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas

bali.jpnn.com, DENPASAR - Ekonomi Bali bertumpu pada sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan daerah.

Bali memberikan kontribusi ekonomi yang sangat besar kepada Indonesia, terutama berkat kedatangan 20 juta turis yang berwisata ke Pulau Dewata.

Namun, sektor ini sangat rentan dengan krisis.

Terbukti pada masa pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Bali mengalami minus hingga 12 persen pada 2020 lalu.

Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, salah satu penyebab ekonomi Bali melemah karena faktor ketergantungan terhadap sektor pariwisata yang terhambat karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat.

“Dalam teori investasi, tidak boleh menaruh telur di dalam satu keranjang.

Kalau keranjang jatuh, maka (keseluruhan) telur akan pecah,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki  ketika memberikan kuliah umum di Universitas Warmadewa, Bali, Selasa (9/8).

Menurut Teten Masduki, Bali harus dikembangkan sebagai pusat perdagangan dunia sebagaimana Singapura.

Ekonomi Bali rentan dengan krisis lantaran hanya mengandalkan sektor pariwisata untuk penopang pendapatan, Menteri Teten merespons dengan teori telur, Hhmm
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News