Baru 13 Ribu Hektare Lahan Pertanian Terlayani Asuransi di Bali, Potensinya Besar

Pejabat asal Solo, Jawa Tengah ini mengaku baru tiga pemerintah kabupaten/kota di Bali yang telah mengasuransikan para petani, yakni Badung, Tabanan, dan Kota Denpasar.
Di Kabupaten Badung, ada 12 ribu hektare lahan pertanian yang telah diasuransikan, sementara Tabanan 4.000 hektare dan Kota Denpasar pada 2025 ini hanya 1.700 hektera, turun 200 hektare dibanding 2024.
“Jumlah 13 ribu hektare lahan itu yang dibayarkan oleh pemerintah melalui APBN dan APBD, sementara untuk yang mandiri ada lebih banyak,” imbuhnya.
Tak hanya asuransi pertanian, Jasindo juga melayani sektor strategis lainnya di Provinsi Bali, terutama pariwisata, perhotelan dan restoran.
Menurutnya, Bali memiliki potensi ekonomi yang besar dan perlu mendapat perlindungan yang tepat dari sisi manajemen risiko.
“Sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia, Bali menerima lebih dari 6,3 juta turis asing sepanjang 2024.
Ini membuka peluang besar bagi kami untuk menawarkan produk seperti Asuransi Perjalanan yang melindungi wisatawan dari risiko selama liburan di Bali, serta Asuransi Kebakaran bagi pelaku usaha hotel dan restoran yang menopang sektor ini,” ucap Erwin.
Jasindo juga menyampaikan keseriusannya untuk terus mendukung ekonomi daerah melalui keberadaan kantor cabang di Denpasar yang aktif menjalin sinergi dengan pelaku usaha dan pemangku kepentingan lokal.
Meski AUTP telah ada sejak 2015, tetapi baru menjangkau 35.607 petani padi dengan luas lahan mencapai 13.752 hektare.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News