Puluhan Jenazah Telantar di Kamar Mayat RSUP Prof Ngoerah Dikremasi Secara Hindu
bali.jpnn.com, DENPASAR - Kabar mengejutkan datang dari kamar mayat RSUP Prof Ngoerah.
Ternyata ada 11 jenazah yang terlantar tanpa identitas bertahun-tahun di kamar mayat.
Pemprov Bali pun bersedia membiayai proses kremasi 11 jenazah yang terlantar tanpa identitas itu.
Proses kremasi terhadap 11 jenazah terlantar tersebut dilakukan di Perabuan Dharma Kerti Pura Dalem Desa Adat Kerobokan, Badung, Bali.
Prosesi kremasi 11 jenazah dilakukan hari ini untuk lima orang dan enam lainnya pada Kamis (20/6) besok.
Menurut rencana, proses nganyut atau menghanyutkan abu dilaksanakan Kamis (20/6) besok di Tempat Penganyutan Desa Adat Kerobokan.
Kadis Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Bali Luh Ayu Aryani mengatakan bantuan kremasi ini bersumber dari APBD Bali sebesar Rp 119 juta.
Anggaran tersebut diperuntukkan untuk kremasi 14 jenazah pada 2024 ini.
Puluhan jenazah dilaporkan telantar di Kamar Mayat RSUP Prof Ngoerah lantaran tanpa identitas dan ditolak keluarganya, jenazah itu dikremasi secara Hindu
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News