Pertamina Fokus Tekan Emisi Karbon, Target Meremajakan 22 Unit Tanker

Tema ini menggarisbawahi komitmen Bali untuk menjadi pemimpin global dalam konservasi laut.

Menurut Muhammad Irfan Zainul Fikri, kapal yang dijual merupakan kapal tua berusia di atas 25 tahun.

Tanker tersebut dijual karena mengonsumsi bahan bakar yang terlalu banyak.

Tanker pengganti mayoritas baru dan mengonsumsi bahan bakar lebih rendah emisi, dampaknya emisi karbon yang terbuang makin sedikit.

Muhammad Irfan Zainul Fikri mengatakan sudah ada lima tanker yang dijual dengan skema lelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

Nilai jual paling mahal mencapai Rp 78 miliar, sedangkan yang kecil kurang lebih Rp 13 miliar.

Pertamina mengeklaim tanker yang dioperasikan mengonsumsi BBM rendah emisi.

Perinciannya, 60 persen mengonsumsi BBM Low Sulphur Fuel Oil (LSFO) dan sisanya masih High Sulphur Fuel Oil (HSFO).