Menhub Ungkap Skema Pembiayaan LRT Bali, Bupati Giri Prasta Sentil Rp 120 Triliun
bali.jpnn.com, DENPASAR - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyorot pembiayaan proyek light rail transit (LRT) alias kereta ringan yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai – Seminyak pergi pulang (PP).
Menurut Menhub Budi Karya Sumadi, rencana pembiayaan pembangunan LRT ini tidak hanya dengan satu konsep saja, tetapi bisa juga melalui skema loan.
“Ada satu negara sudah menyetujui loan untuk tahap pertama, tetapi kita akan mengombinasikan dengan pihak swasta yang sudah akan bersedia untuk turut andil,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Parkir Sentral, Kuta bersama Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Yasa dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
“Jadi, intinya, kami ditugaskan untuk melakukan klarifikasi beberapa informasi, semoga ini bisa segera terlaksana,” imbuhnya.
Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah daerah Bali akan menjadi pemegang saham mayoritas, yakni sebesar 51 persen, sedangkan pemerintah pusat sebagai minoritas dengan saham 49 persen.
Jadi, baik capital expenditure (capex) maupun operasional expenditure (opex) menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
“Pak Gubernur Bali dan Pak Bupati Badung sudah bersedia menjadi penyangga mendanai capex," kata Menhub Budi Karya Sumadi.
Untuk skema pendanaan dapat dilakukan dengan berbagai opsi, termasuk Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkap skema pembiayaan LRT Bali, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta sentil kontribusi Rp 120 triliun per tahun
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News