Menhub Update Proyek LRT Bali, Pemda Jadi Pemegang Saham Mayoritas, Bagaimana Korsel?

bali.jpnn.com, KUTA - Pembangunan transportasi massal di Bali kian dikebut.

Salah satunya adalah proyek light rail transit (LRT) alias kereta ringan yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai – Seminyak pergi pulang (PP).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bahkan kembali ke Bali, Minggu (17/12) siang, memastikan proyek untuk menekan tingkat kemacetan di Pulau Dewata ini segera terealisasi.

"Hari ini saya ditugaskan untuk menindaklanjuti rencana pembangunan LRT yang ada di Bali,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Parkir Sentral, Kuta bersama Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Yasa dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.

Menurut Menhub Budi Karya Sumadi, Bali merupakan showcase pariwisata internasional.

Kemacetan menjadi pemandangan sehari-hari di kawasan Bali Selatan yang perlu segera mendapat atensi agar tidak menjadi bumerang jika tidak segera ditangani.

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah daerah Bali akan menjadi pemegang saham mayoritas, yakni sebesar 51 persen, sedangkan pemerintah pusat sebagai minoritas dengan saham 49 persen.

Jadi, baik capital expenditure (capex) maupun operasional expenditure (opex) menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.