Daniel Ginting Tentang Nuraeni HG dan Durhaka Seni Rupa Indonesia
bali.jpnn.com, JAKARTA - Rahasia karya-karya Hendra Gunawan melalui kisah hidup Nuraeni HG mulai terkuak.
Awalnya memang tidak ada maksud sama sekali untuk meluruskan kesimpangsiuran yang dialami masyarakat seni rupa Indonesia dalam memahami karya sang maestro Hendra Gunawan.
Namun, saati sesi pertama artist talk “Hajat Riwayat Nuraeni HG (Merayakan Seni Sebagai Jalan Hidup)”, Kamis (15/6) di Energy Building SCBD Jakarta, saya benar-benar terkejut mendengarkan cerita istri (kedua) almarhum Hendra Gunawan.
Menurut saya sangat keren, masuk akal dan sangat jelas kenapa Nuraeni selama ini diam tak mau berbicara.
Seolah-olah dia memang menjadi pihak yang dipersalahkan, bahkan ada pihak yang menginginkan dirinya dihilangkan dari kisah-kisah kelahiran karya-karya Hendra Gunawan, yang dihasilkan saat dipenjara di Kebon Waru maupun karya setelah bebas.
Saya sedang tidak menghubung-hubungkan atau mencari benang merah untuk dijadikan alat bukti melihat karya Hendra Gunawan yang sesungguhnya.
Seperti yang saya katakan saat mengantarkan dimulainya artist talk sesi ke dua dengan pembicara Jean Couteau, Risa Permanadeli dan Rizki A. Zaelani, bahwa pengalaman hidup terasa ketika telah meninggalkan kita.
Salah satu hal yang mencolok bilamana kehadirannya itu berkaitan dengan kesimpangsiuran atas jejak-jejak yang ditinggalkannya.
Sejarah hidup sang maestro seni lukis Hendra Gunawan, Daniel Ginting, mengungkap tentang Nuraeni HG dan durhaka seni rupa Indonesia
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News