12 Provinsi KLB Campak, Dinkes Bali Merespons, Kenali Bahayanya

Kalau di Bali sudah bagus. Jadi, kecil kemungkinan orang terkena campak," katanya.
Menurutnya, penyakit campak sudah lama hilang dari Bali sampai akhirnya status KLB disematkan ke provinsi maupun kabupaten/kota dengan temuan kasus tersebut.
"Karena sudah lama tidak ada, sekarang muncul satu saja akan dikatakan KLB. Saat ini kami pantau terus setiap hari dan di kabupaten/kota se-Bali, tetapi belum ada ditemukan campak," ucapnya.
Kadiskes Bali mengatakan imunisasi campak terhadap anak tetap berjalan rutin di puskesmas maupun posyandu kurang lebih 5.000 titik di kabupaten/kota selama pandemi Covid-19.
Seluruh orang tua yang memiliki bayi diimbau untuk tetap memberikan imunisasi campak sesuai jadwal dalam buku catatan masing-masing anak, sehingga tak ada yang tertinggal saat pandemi.
Imunisasi campak merupakan satu dari 14 imunisasi wajib bagi anak dan diberikan secara gratis oleh pemerintah.
"Kami amprah ke Kementerian Kesehatan vaksinnya.
Jadi, sampai saat ini tidak ada yang ketinggalan imunisasi dan aman, karena imunisasi kita memang tinggi, mudah-mudahan tidak ada kasus," paparnya. (lia/JPNN)
Kementerian Kesehatan melaporkan 12 provinsi berstatus KLB campak, Dinkes Bali langsung merespons, kenali bahayanya
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News