10.132 KK di Buleleng Masuk Masyarakat Miskin Ekstrem, Kok Bisa?
bali.jpnn.com, DENPASAR - Masyarakat miskin ekstrem di Buleleng tergolong tinggi.
Berdasarkan data Disdukcapil, dari jumlah penduduk 816.654, 10.132 kepala keluarga (KK) tergolong masyarakat miskin ekstrem.
Oleh karena itu, Sekda Buleleng Gede Suyasa minta jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) untuk segera menuntaskan problem sosial tersebut.
"Itu harus segera ditindaklanjuti dengan segera melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui berbagai program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," kata Sekda Gede Suyasa di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng kemarin.
Data dari pusat mencatat jumlah masyarakat miskin ekstrem di Kabupaten Buleleng mencapai 0,28 persen.
Capaian itu menjadikan Kabupaten Buleleng peringkat ketujuh tertinggi di kabupaten/kota se-Bali, bahkan masih di bawah Provinsi Bali dengan persentase 0,43 persen.
Wakil Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Buleleng itu menjelaskan salah satu upaya untuk menghapus kemiskinan ekstrem dengan melakukan evaluasi.
Langkah lain adalah mengonversikan program-program dari seluruh OPD, apakah sudah menyasar masyarakat sesuai data tersebut.
Pemerintah Daerah Buleleng mencatat masih ada 10.132 kepala keluarga masuk masyarakat miskin ekstrem, kok bisa?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News