Aset Pengusaha Bali Rp 27 Triliun Terancam Hilang, Respons Mangku Pastika Tegas

"BPPN dahulu dibentuk untuk menyelamatkan bank-bank agar tidak kolaps dan para nasabah yang menyimpan uangnya di bank dibayar.
Namun, bank-bank itu diatur oleh BPPN dengan menyerahkan aset-asetnya, BPPN kemudian melelang asetnya," ujarnya.
Made Mangku Pastika mengatakan untuk BPPN ala Bali diharapkan aset tidak dilelang.
Aset pengusaha tetap ada, tetapi dibantu BPPN untuk menyelesaikan sementara utang-utang mereka, menunggu perekonomian bisa pulih.
Menurutnya, macetnya kredit bukan karena kelalaian pengusaha, tetapi karena memang musibah pandemi Covid-19.
“Kalau bisa, asetnya tetap menjadi milik mereka, tetapi diagunkan kembali dengan dijamin BPPN," ujar pria yang juga Wakil Ketua BK DPD RI itu.
Anggota Komite 4 DPD ini tidak ingin aset pengusaha Bali habis dibeli orang luar, apalagi dengan harga murah karena dilelang.
Nilai total aset dari pengusaha Bali yang kreditnya macet di perbankan hingga saat ini mencapai Rp 27 triliun.
Aset Pengusaha Bali Rp 27 Triliun terancam hilang setelah berakhirnya masa relaksasi kredit perbankan Maret 2023, respons Mangku Pastika tegas
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News