Masjid Baitul Qadim Loloan Timur: Simbol Pemersatu Indonesia - Malaysia

Pada 1675 berdiri Banjar Mertasari yang dihuni krama Hindu, yang hidup berdampingan dengan perkampungan kaum muslim yang diberi nama Kampung Timur Sungai.
Berdasarkan sejumlah manuskrip yang tersimpan rapi, Masjid Baitul Qadim didirikan pada 1679 oleh seorang ulama berdarah suku Bugis dari Buleleng bernama Haji Yassin.
Masjid ini didirikan di atas areal konsesi alias kesepakatan dari I Gusti Ngurah Pancoran.
Seiring waktu pada 14 November 1974 masjid itu berganti nama menjadi Baitul Qadim.
Yang menarik, sejak dibangun sampai hari ini Masjid Baitul Qadim belum pernah dilakukan perubahan mendasar dari fisik bangunan.
Fondasinya belum pernah ada perubahan, kecuali menara yang berubah seusai roboh akibat gempa 1976.
Masjid Baitul Qadim juga jadi penanda hubungan Indonesia – Malaysia yang terbangun sejak ratusan tahun lalu.
Bagi orang Malaysia, terutama Trengganu, Masjid Baitul Qadim ini menunjukkan hubungan lintas budaya yang kuat antara dua bangsa serumpun.
Masjid Baitul Qadim yang ada di Loloan Timur, Jembrana, Bali menjadi simbol pemersatu antarumat, termasuk pemersatu hubungan Indonesia - Malaysia
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News