Mahasiswa Papua di Bali Kembali Turun ke Jalan Jelang KTT G20, Ini Misinya
Peristiwa itu menurut AMP Bali menjadi bukti tindak kekerasan militer Indonesia di atas tanah Rakyat Papua Barat.
"Merupakan kekerasan yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis terhadap rakyat Papua Barat dari tahun ke tahun tanpa hentinya," jelas AMP Bali.
Tak heran, peristiwa tersebut secara rutin diperingati oleh rakyat Papua setiap tanggal 6 Juli sebagai tragedi berdarah.
"Kini, telah 24 tahun berlalu tanpa proses penyelesaian kasus tragedi Biak berdarah," seru AMP Bali dalam pernyataan sikap tertulisnya.
Dalam aksi demo pagi hingga siang tadi, sedikitnya 70 personel gabungan TNI-Polri dan perangkat keamanan Pecalang Desa Sumerta Kelod diterjunkan.
Hingga aksi berakhir jelang siang hari, massa AMP Bali yang berjumlah sekitar 30 orang membubarkan diri. (gie/JPNN)
Mahasiswa Papua yang tergabung dalam wadah AMP Bali makin intens turun ke jalan jelang KTT G20, ini misinya
Redaktur : Ali Mustofa
Reporter : Abdul Sentot Prayogi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News