Demo AMP Tuntut Merdeka Ricuh, Tuntut Copot Kapolda Bali dan Bubarkan PGN, Wow
bali.jpnn.com, DENPASAR - Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRIWP) menyatakan sejumlah tuntutan atas kericuhan dari aksi unjuk rasa yang mereka gelar, Rabu lalu (1/12).
Versi AMP Bali dan FRIWP, bentrok fisik yang terjadi lantaran pengadangan dan provokasi massa Patriot Garuda Nusantara (PGN) dan sebagian dari Yayasan Keris Bali.
Tak hanya itu.
AMP Bali juga menuding ada unsur kesengajaan sekaligus pembiaran yang dilakukan aparat kepolisian ketika terjadi insiden saling pukul benda tumpul dan lempar batu.
"(Kami) melihat praktik pembungkaman ruang demokrasi, refresifitas Ormas PGN dan pembiaran yang dilakukan oleh pihak kepolisian hingga terjadinya ricuh," sebut Ketua AMP Bali Yesaya Gobay, kemarin (2/12).
Dalam konferensi pers virtual yang difasilitasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali, AMP Bali dan FRIWP menyatakan delapan tuntutan.
Pertama, copot Kapolda Bali dan anggota kepolisian yang terlibat dalam aksi dan melakukan pembiaran hingga terjadinya bentrok.
Kedua, mengutuk tindakan Polda Bali yang salah dalam penanganan prosedur pengamanan massa aksi.
Aksi demo AMP tuntut merdeka ricuh berbuntut panjang. AMP menuntut copot Kapolda Bali dan bubarkan PGN
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News