AMP Tuding PGN dan Keris Bali Pemicu Bentrok Fisik, Bongkar Alasan Demo Pagi Pukul 06.00
bali.jpnn.com, DENPASAR - Sehari setelah aksi unjuk rasa yang digelar di seputaran Renon, Denpasar, Rabu (1/12) kemarin, Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali melakukan klarifikasi.
Bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali, AMP Bali menggelar konferensi pers secara virtual, Kamis (2/12).
Ketua AMP Komite Bali Yesaya Gobay dan Direktur LBH Bali Ni Kadek Vany Primaliraning memimpin langsung jalannya konferensi pers virtual.
Yesaya Gobay dalam pernyataan lisannya menegaskan, pihaknya merasa dirugikan dengan sejumlah foto, video, dan pemberitaan yang viral sepanjang aksi unjuk rasa kemarin.
Ia menuding, semacam ada unsur kesengajaan dari pihak-pihak tertentu yang ingin menciptakan framing seolah bentrok fisik dan aksi anarkis dipicu kelompok massa AMP Bali.
"Video yang viral hanya sepotong, tidak menggambarkan kejadian yang sebenarnya.
Diambilnya juga dari sudut yang memang sengaja ingin menyudutkan kami," ujar Ketua AMP Komite Bali Yesaya Gobay.
Pihaknya mengeklaim, massa dari AMP Bali dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRIWP) tidak hanya menjadi korban kekerasan fisik, tetapi juga korban aksi rasis secara verbal.
Ketua AMP Komite Bali Yesaya Gobay menuding ormas PGN dan Keris Bali pemicu bentrok fisik sehingga rencana aksi mereka menggelar demo di Konjen AS gagal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News