Mahasiswa Papua di Bali Kembali Turun ke Jalan Jelang KTT G20, Ini Misinya
bali.jpnn.com, DENPASAR - Puluhan warga Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali kembali turun ke jalan, Rabu (6/7).
Aksi demo AMP Bali dipusatkan di Bundaran Hang Tuah, tepatnya di depan Plaza Renon, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur.
Aksi AMP Bali kian intens jelang berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Badung, yang diikuti pemimpin negara besar dunia.
Dalam aksinya, AMP Bali mengingatkan peristiwa berdarah di Biak, Papua Barat 24 tahun silam yang diklaim menimbulkan korban jiwa.
Tragedi berdarah itu terjadi pada rentang 2-6 Juli 1998, saat terjadi aksi pengibaran bendera Bintang Kejora di Biak, Papua Barat.
"Mengorbankan 230 orang. 8 orang meninggal; 8 orang hilang; 4 orang luka berat dan dievakuasi ke Makassar," ujar AMP Bali dalam keterangan tertulisnya.
Tak hanya itu, imbas dari peristiwa tersebut, 33 orang ditahan aparat kepolisian.
"150 orang mengalami penyiksaan; dan 32 mayat misterius ditemukan hingga terdampar di perairan Papua Nugini," klaim AMP Bali.
Mahasiswa Papua yang tergabung dalam wadah AMP Bali makin intens turun ke jalan jelang KTT G20, ini misinya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News