Aksi Tolak Lokasi Proyek LNG Meluas, Komunitas Nelayan Khawatirkan Ini
bali.jpnn.com, DENPASAR - Aksi menolak proyek liquefied natural gas (LNG) di Desa Adat Intaran, Sanur, Denpasar, meluas.
Setelah ditolak warga setempat, Komunitas Nelayan dan Kelompok Sungai Bahari Intaran, Pesisir Sanur, Kota Denpasar, Provinsi Bali, ikut menolak proyek tersebut.
Bersama sejumlah organisasi pemerhati lingkungan di Bali, komunitas nelayan setempat mendesak perlunya regulasi tentang terumbu karang untuk Bali.
Tujuannya agar kawasan pesisir seperti pesisir Pantai Sanur dapat terjaga.
Para nelayan dan sejumlah komunitas lingkungan selama ini getol merawat dan melindungi terumbu karang dari kerusakan akibat berbagai proyek pembangunan yang kurang memperhatikan lingkungan.
"Kami keberatan dengan adanya lokasi proyek LNG yang dekat dengan perairan daerah tujuan wisata bahari, karena lingkungan dan pariwisata bisa menjadi rusak," kata Kelian Banjar Gulingan Intaran Sanur AA Arya Teja.
Pembina Kelompok Sungai Bahari ini menilai upaya pemerintah membangun proyek gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di kawasan pesisir Sanur dapat merusak ekosistem di perairan yang menjadi tujuan wisata bahari.
Ia menilai sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Provinsi Bali dan PT Dewata Energi Bersih tidak akan menemukan titik terang selama pembangunan proyek itu berlokasi di pesisir pantai Sanur.
Aksi penolakan lokasi proyek LNG di Intaran Sanur Denpasar meluas, komunitas nelayan khawatirkan ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News