Sebut Teologi Sampradaya Tak Jelas, PHDI Kritisi Pemerintah: Kalau Ada Masalah, Baru Cari Kami
bali.jpnn.com, DENPASAR - Ketua PHDI Bali Prof Dr Drs I Gusti Ngurah Sudiana M.Si kembali menyuarakan penolakannya terkait ajaran yang tidak sesuai agama Hindu yang berkembang di Bali.
Secara terang-terangan, Rektor IHDN Denpasar tersebut menilai ajaran seperti Sampradaya, memiliki teologi yang tidak jelas.
Yang membuat kecewa, PHDI sebagai Majelis Tertinggi Agama Hindu Dharma Indonesia, baik di pusat maupun di daerah tidak pernah di libatkan sama sekali oleh pemerintah.
“Ketika terjadi masalah atau keberatan dari umat Hindu, yang di cari pertama kali adalah PHDI sebagai Majelis Tertinggi Agama Hindu Dharma Indonesia,” kritik Prof Sudiana dikutip dari Radarbali.id.
Menurutnya, ajaran Sampradaya asing yang ada saat ini baik Hare Krishna (ISKCON), Sai Baba dan sampradaya lainnya mempunyai teologi yang ngambang.
Ajaran tersebut tidak sesuai dengan Panca Sraddha yang merupakan teologi Agama Hindu Dharma Indonesia.
Untuk itu, pendidikan umat Hindu di Bali harus disertai dengan ajaran yang benar.
PHDI pun mengapresiasi langkah Gubernur Bali yang mendukung dan memprakarsai penulisan buku Upadesa Hindu Nusantara.
PHDI menyebut teologi sampradaya yang berkembang di Bali tidak jelas. Karena itu, butuh buku-buku bernapas Nusantara untuk meredam teologi asing itu berkembang
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News