Angka Kematian di Bali Tinggi Karena Komorbid, Dinkes Klaim Isoter Efektif

bali.jpnn.com, DENPASAR - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Bali dr. Ketut Suarjaya tak menampik masih tinggi angka kematian di Bali akibat covid-19.
Menurut dr Suarjaya, pasien yang meninggal di Bali lebih banyak pasien dengan komorbid.
“Selain komorbid, pasien yang meninggal 90 persen belum divaksin. Selain itu, banyak pasien yang datang ke rumah sakit dengan kondisi sudah berat,” ujar Kadinkes Bali dr Suarjaya dikutip dari Radarbali.id
Baca Juga:
Data terakhir yang dilaporkan Satgas Covid-19, angka positif kemarin terkonfirmasi 376 orang, sementara angka kesembuhan 259 orang.
Kabar baiknya, angka kematian menurun menjadi 14 orang.
Ditanya efektivitas isolasi terpusat (isoter), pejabat asal Buleleng, itu mengaku sangat efektif.
Pasalnya, selama isoter pasien mendapat jatah obat, vitamin, makan teratur, dan olahraga.
Mereka juga mendapat perawatan maksimal sehingga potensi kematian bisa dicegah sekecil mungkin.
Kepala Dinas Kesehatan Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan, angka kematian tinggi lantaran komorbid. Karena itu, isoter cukup ampuh tekan penyebaran covid-19
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News