Turun ke Jalan, Mahasiswa Bali Jual Kantor Gubernur, Ternyata Ini Alasannya

Senin, 23 Agustus 2021 – 18:56 WIB
Turun ke Jalan, Mahasiswa Bali Jual Kantor Gubernur, Ternyata Ini Alasannya - JPNN.com Bali
Aliansi BEM se-Bali menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur Bali, Senin (23/8). Mereka memegang papan triplek bertulsikan, Gedung Ini Dijual Untuk Modal Bantu Rakyat, Senin (23/8). (Marcell Pampur/ Radarbali.id)

Di sisi lain, 80 persen masyarakat Bali menggantungkan kehidupannya melalui sektor pariwisata.

Sebagai catatan, berdasar penelitian Management Project and Comprehensive Tourism Development Plan for Bali, pariwisata menjadi generator penggerak pembangunan Bali. 

Namun, sejak tahun 2020 yang lalu pariwisata Bali mengalami kelumpuhan yang berakibat pada sektor-sektor lainnya.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, mulai dari mewacanakan kebijakan zona hijau hingga Work From Bali dengan harapan dapat memulihkan sektor pariwisata secara perlahan.

Namun, hasil diperoleh jauh panggang dari api.

"Semakin meluasnya Covid-19 di Bali, disebabkan oleh tenaga tracing dan mekanismenya yang kurang maksimal, baik di skala desa maupun puskesmas.

Padahal, tracing kontak menjadi penting guna mendeteksi virus Covid-19 agar tidak semakin menyebar dan meluas,” tuturnya.

Seharusnya, kata dia, tenaga tracing perlu diperbanyak agar data positif Covid-19 akurat sehingga dapat tindak lanjut yang tepat.

Gerah dengan penanganan covid-19, elemen mahasiswa se-Bali turun ke jalan dan berencana menjual kantor Gubernur Bali untuk bantu rakyat
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News