Kecil Kasus Kematian Akibat Vaksin, Ini Data yang Diungkap Vaksinolog Dirga Sakti Rambe
“Data itu menunjukkan 10,7 persen kematian yang bisa dikaitkan dengan vaksinasi tetapi 89,3 persen kematian justru terjadi karena belum vaksinasi,” katanya.
Artinya, kata dia, dampak vaksinasi masih dapat dikendalikan dibandingkan dengan tanpa vaksinasi.
Apalagi sejak akhir Juni 2021 ada varian baru Delta yang mampu menyebar dengan sangat cepat dan dengan tingkat penularan cukup masif disertai dengan tingkat kematian yang sangat tinggi hingga 5-6 kali lipat dari penularan sebelumnya.
Dr. Dirga mengatakan, penyebab kematian seseorang pascavaksinasi bukan disebabkan vaksin, melainkan dia sudah terpapar Covid-19
sebelum divaksinasi, tetapi tidak terlihat, karena dia mengalami OTG (orang tanpa gejala) dengan masa inkubasi 2-14 hari.
"Jadi, orang itu sudah terpapar Covid-19 duluan, tapi karena OTG, maka gejala Covid-19 itu tidak terlihat, maka dia merasa aman,
lalu mengikuti vaksinasi dan setelah beberapa hari meninggal dunia. Ada juga yang meninggal pascavaksinasi karena kormobid penyakit lain, bukan disebabkan Covid-19," ungkapnya.
Menurut dr. Dirga, vaksinasi itu merupakan "pertahanan" dari paparan virus, karena vaksin merupakan zat yang menghasilkan kekebalan terhadap penyakit.
Berdasar data yang diungkap Satgas Covid-19, kasus kematian terkait vaksinasi terbilang kecil dibandingkan yang belum divaksin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News