Kintamani Rawan Longsor, Temuan BNPB Alat Peringatan Dini Longsor Malfungsi Gara-gara Semut

Kamis, 19 Agustus 2021 – 14:19 WIB
Kintamani Rawan Longsor, Temuan BNPB Alat Peringatan Dini Longsor Malfungsi Gara-gara Semut - JPNN.com Bali
Tim BNPB saat mengecek alat peringatan dini tanah longsor atau landslide early warning system (LEWS) di Desa Batu Dinding, Kintamani, Bangli. Foto: Antara

Sedangkan kondisi alam, seperti kondisi tanah yang tergerus aliran sungai, merusak ekstensometer yang terpasang di dekat bantaran sungai.

“Pengecekan alat peringatan dini tanah longsor dilakukan sebagai bahan evaluasi dan masukan dalam penyusunan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI),” bebernya.

Menurutnya, pengecekan tersebut terkait persiapan pada tahun 2022 mendatang, di mana Provinsi Bali akan menjadi tuan rumah Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022.

Dia mengatakan kegiatan internasional ini akan hadir perwakilan dari 162 negara anggota.

Untuk diketahui, Kabupaten Bangli termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi.

Berdasar analisis inaRISK, 4 kecamatan di Kabupaten Bangli berada pada potensi bahaya longsor.

Pada 9 Februari 2017 lalu, tanah longsor yang terjadi di kabupaten ini mengakibatkan 13 warga meninggal dunia dan delapan lainnya luka-luka, serta lima unit rumah rusak. (lia/JPNN)

Berdasar temuan BNPB, alat peringatan dini longsor yang dipasang di Desa Batu Dinding, Kintamani malfungsi lantaran semut dan faktor alam lainnya

Redaktur & Reporter : Ali Mustofa

Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News