Dekan FH Unud Kritik Sistem Pileg 2024, Picu Biaya Tinggi, Sentil Kualitas Caleg Terpilih

Jumat, 06 Januari 2023 – 08:38 WIB
Dekan FH Unud Kritik Sistem Pileg 2024, Picu Biaya Tinggi, Sentil Kualitas Caleg Terpilih - JPNN.com Bali
Ilustrasi daftar nomor urut 17 partai politik peserta Pemilu 2024. Foto: ANTARA/HO - KPU

bali.jpnn.com, DENPASAR - Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana (FH Unud) Bali Putu Gede Arya Sumertha Yasa mengatakan penerapan sistem proporsional terbuka dalam pemilihan legislatif (pileg) 2024 memicu biaya politik yang tinggi.

Dampaknya caleg yang memiliki kualifikasi mumpuni dari aspek intelektual selalu kalah dengan yang mengandalkan modal besar.

“Ironisnya, dari pemilu ke pemilu, biaya politik yang dikeluarkan caleg semakin mahal," kata Putu Gede Arya Sumertha Yasa.

Menurutnya, kondisi tersebut mengakibatkan caleg-caleg yang terpilih cenderung karena memiliki banyak uang, bukan yang memiliki kemampuan untuk memperjuangkan hak rakyat.

Sistem proporsional terbuka membuat kader partai yang mumpuni dan senantiasa ikut menjalankan roda organisasi kepartaian dalam melaksanakan pendidikan politik, sering dikalahkan dengan calon yang punya banyak uang.

Kondisi tersebut jauh dari semangat nilai musyawarah yang dikehendaki oleh pendiri bangsa Indonesia.

“Sistem proporsional terbuka juga menghendaki persaingan sebebas-bebasnya, sehingga berdampak pada ruang-ruang perselisihan antarcalon legislatif, termasuk di internal partai semakin mengeras," kata dia pula.

Dekan FH Unud menambahkan kerapuhan partai-partai politik dapat terjadi akibat kuatnya individual bermodal di tubuh partai.

Dekan FH Unud Putu Gede Arya Sumertha Yasa mengkritik sistem proporsional terbuka pada Pileg 2024, picu biaya tinggi, sentil kualitas caleg terpilih
Sumber ANTARA
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News