Indeks Demokrasi di Bali Turun, 2 Aspek Ini Paling Mengkhawatirkan

Di dalam IDI terdapat kondisi dan dinamika demokrasi yang telah terjadi selama satu tahun.
Kesbangpol Bali berjanji akan memfasilitasi kerja Pokja IDI Provinsi Bali agar ke depan bisa lebih aktif sehingga indikator yang masih rendah dapat didongkrak.
Narasumber Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali AA Gede Dirga Kardita mengatakan sejak 2021 penghitungan IDI menggunakan metode baru yang merupakan penyempurnaan dari metode penghitungan IDI sebelumnya.
Ia menyebut penghitungan IDI metode baru menggunakan tiga aspek yakni kesetaraan, kapasitas lembaga demokrasi, dan kebebasan.
Tiga aspek tersebut kemudian tertuang dalam 22 indikator.
Menurut Dirga, meskipun menggunakan metode penghitungan yang baru, ada sejumlah pencapaian skor indikator IDI Provinsi Bali yang masih perlu ditingkatkan.
Terutamanya dari sisi aspek kapasitas lembaga demokrasi, dengan indikator yang pencapaiannya tergolong masih rendah.
Di antaranya indikator transparansi anggaran dalam bentuk penyediaan informasi APBD oleh pemerintah serta pendidikan politik untuk kader parpol.
Indeks demokrasi Indonesia alias IDI di Bali turun meski masih kategori sedang, dua aspek ini paling mengkhawatirkan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News