Yenny Wahid: Isu SARA Mendulang Suara, tetapi Dampaknya Negara Hancur

bali.jpnn.com, KUTA - Isu suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA) kerap dimainkan para politikus setiap mendekati hajatan pemilihan umum (Pemilu).
Mereka menggunakan isu sensitif tersebut karena cepat mendulang suara, dan biayanya lebih murah.
Namun, dampaknya sangat membahayakan kelangsungan bangsa dan negara.
Oleh karena itu, Direktur Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid mengingatkan para politikus tidak menggunakan isu SARA sebagai alat konsolidasi suara menjelang Pemilu 2024.
“Isu SARA menjadi isu yang paling mudah dipakai untuk konsolidasi politik, tetapi isu itu sangat berbahaya bagi masyarakat. Dampaknya panjang,” kata Yenny Wahid di Badung, Bali, kemarin.
Putri kandung mantan Presiden Gus Dur tersebut mengingatkan para politikus untuk tidak mengambil jalan pintas tersebut.
Yenny Wahid sekaligus minta masyarakat sebagai pemilih agar cerdas serta tidak mudah terprovokasi apabila ada pihak-pihak yang menggunakan isu SARA dalam kampanye politiknya.
“Kita sebagai pemilih cerdas harus menuntut pertanggungjawaban tokoh politik agar tidak menggunakan isu SARA karena dampaknya masyarakat akan terbelah. Dampaknya panjang dan sangat merusak,” kata Yenny Wahid.
Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid mengingatkan isu SARA bisa mendulang suara setiap ajang Pemilu, tetapi dampaknya negara bisa hancur
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News
BERITA TERKAIT
- Koster Sepakat Anggaran Pilgub Bali 2024 Rp 246 Miliar, Sebegini Perinciannya
- Mayjen TNI Dedi Sambowo: BNPT Turun Tangan Jaga Ruang Siber KTT G20 di Bali
- Tugas Berat Ray Misno di Pemilu 2024: Sabet Kursi DPRD Bali dari Dapil Denpasar
- KPU Buleleng Sosialisasi Penetapan Parpol Pemilu 2024, Ini Tahapannya
- Letkol Harianto Bicara Terorisme di Kampus Unud Bali, Singgung Peran Mak-mak
- Bamsoet Apresiasi INTI Bali Bantu Percepat Vaksinasi Covid-19, Simak Kalimatnya