Ukraina Babak Belur Dihajar Rudal, Presiden Zelenskyy Sebut Rusia Negara Teroris
bali.jpnn.com, KIEV - Militer Rusia kembali menggempur pertahanan terakhir Ukraina yang masih berada di pabrik baja raksasa di Mariupol.
Serangan baru itu kembali dilancarkan setelah beberapa hari Moskow menyatakan menang atas kota di selatan itu dan mengatakan pasukannya tidak perlu mengambil alih pabrik tersebut.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengaku pihaknya menggunakan rudal dengan presisi tinggi untuk meluluhlantakkan terminal logistik di Odesa yang berisi pasokan senjata dari AS dan sejumlah negara Eropa.
Kemenhan Rusia pada Jumat (22/4) lalu mengatakan para petempur terakhir yang berada di pabrik baja di Mariupol sudah diblokade secara aman.
Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam ‘operasi militer khusus’ mereka, yang dimulai pada 24 Februari.
Fokus utama Rusia adalah fasilitas militer Ukraina, bukan warga sipil.
Pada Kamis lalu (21/4), Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa Mariupol sudah bebas, karena itu pasukan Rusia tidak akan menyerbu Azovstal.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meradang setelah negaranya dibuat babak belur oleh Rusia.
Ukraina babak belur dihajar rudal canggih, Presiden Volodymyr Zelenskyy sampai menyebut Rusia negara teroris akibat serangan tidak kunjung berhenti itu
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News