Perairan NTT Jadi Lokasi Favorit Mamalia Laut Terdampar, DKP Fokus Latih First Responder
bali.jpnn.com, ALOR - Kepala Kantor Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Timur (NTT) Wilayah Kabupaten Alor Muhammad Saleh Goro tengah melatih para first responder teknik penanganan mamalia laut yang kerap terdampar di perairan NTT.
Pelatihan ini untuk meningkatkan skill first responder menghadapi satwa laut yang terdampar di pinggir pantai.
“Harapannya, jika ditemukan kasus terdampar, first responder dapat ke lokasi secepat mungkin untuk melakukan penanganan dan mengurangi risiko kematian," ujar Muhammad Saleh Goro.
Sebagai catatan, dalam lima tahun terakhir, dari 2017 sampai September 2021, tercatat 29 kali kasus kejadian mamalia laut terdampar di perairan NTT.
Baik dalam jumlah tunggal maupun massal, hidup atau mati.
Ada tiga kasus terdampar, di antaranya terjadi di perairan Alor, tepatnya seekor paus sperma di Pantai Deere tahun 2018, dua ekor lumba-lumba di Desa Fenating tahun 2019, dan di Kolana Utara tahun 2020.
Itu bukan jumlah yang sedikit untuk kasus dalam sebuah kawasan kepulauan.
Untuk itu, diperlukan perhatian serius terutama menyiapkan sumber daya manusia yang terlatih dalam penanganan mamalia laut terdampar.
“Sejak tahun 2013 hingga sekarang, setidaknya terdapat 1.200 orang di berbagai wilayah Indonesia yang telah berkompeten sebagai tenaga first responder',” kata penyuluh dalam kegiatan pelatihan, Drh. Dwi Suprapti.
Perairan NTT jadi lokasi favorit mamalia laut terdampar. Dalam lima tahun terakhir, ada 29 kasus mamalia laut terdampar
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News