Fakta-fakta Kematian Paus di Wilayah BPSPL Denpasar, Polusi Suara & Pencemaran Lingkungan

Senin, 10 April 2023 – 13:33 WIB
Fakta-fakta Kematian Paus di Wilayah BPSPL Denpasar, Polusi Suara & Pencemaran Lingkungan - JPNN.com Bali
Masyarakat menyaksikan paus sperma (Physeter macrocephalus) terdampar di Pantai Lepang, Klungkung, Bali, Rabu pagi yang saat itu masih dalam keadaan hidup. Beberapa jam kemudian, paus sperma itu ditemukan mati terdampar di Pantai Yeh Melet, Manggis, Karangasem. Foto: ANTARA/HO-BPBD Klungkung

bali.jpnn.com, DENPASAR - Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar akhirnya melakukan nekropsi (bedah mayat) pada Paus Sperma yang ditemukan mati terdampar di Pantai Yeh Leh, Desa Pengeragoan, Pekutatan, Jembrana.

Pada nekropsi tersebut, petugas BPSPL Denpasar menemukan sisa makanan paus berupa kepala cumi hingga cacing di dalam saluran pencernaannya.

Paus Sperma (Physeter macrocephalus) terdampar dan mati di Pantai Yeh Leh, Jembrana pada Sabtu (8/4).

Sebelumnya, dua paus ditemukan mati dan terdampar di Pantai Batu Lumbang, Tabanan pada Sabtu (1/4) dan Pantai Yeh Malet, Karangasem pada Rabu (5/4).

Menurut Kepala BPSPL Denpasar Permana Yudiarso, beberapa sampel diambil petugas, mulai dari bagian gigi, jaringan kulit, saraf, lambung dan bagian usus.

Sampel tersebut dikirim untuk dianalisis di laboratorium FKH Unair, Surabaya.

BPSPL memastikan tidak ada indikasi perburuan liar pada paus tersebut.

Indikasi awal paus tersebut mati karena sakit.

Fakta-fakta kematian paus di Wilayah BPSPL Denpasar sungguh miris, bukan hanya karena sakit, tetapi lantaran polusi suara & pencemaran lingkungan
Sumber ANTARA
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News