Fakta-fakta Kematian Paus di Wilayah BPSPL Denpasar, Polusi Suara & Pencemaran Lingkungan

Senin, 10 April 2023 – 13:33 WIB
Fakta-fakta Kematian Paus di Wilayah BPSPL Denpasar, Polusi Suara & Pencemaran Lingkungan - JPNN.com Bali
Masyarakat menyaksikan paus sperma (Physeter macrocephalus) terdampar di Pantai Lepang, Klungkung, Bali, Rabu pagi yang saat itu masih dalam keadaan hidup. Beberapa jam kemudian, paus sperma itu ditemukan mati terdampar di Pantai Yeh Melet, Manggis, Karangasem. Foto: ANTARA/HO-BPBD Klungkung

"Sakitnya apa, ini sementara didalami oleh dokter ahli hewan dan akan dilakukan uji laboratorium," kata Permana Yudiarso.

Fenomena kematian mamalia laut di perairan Bali – Nusa Tenggara ternyata cukup tinggi.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat telah terjadi kematian mamalia laut sebanyak 19 kali di wilayah BPSPL Denpasar.

BPSPL Denpasar membawahi empat provinsi, yakni Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

BPSPL Denpasar mencatat fenomena itu terjadi pada akhir Maret sampai awal April.

Jumlah ini naik drastis dibandingkan pada 2022 lalu yang hanya ada sembilan kejadian sepanjang tahun.

“Tiga kejadian ditemukan di Bali, satu di Jawa Timur di Sumenep, sisanya beberapa kejadian di NTT," kata Kepala BPSPL Denpasar Permana Yudiarso.

Permana Yudiarso mengatakan setelah dilakukan beberapa pemeriksaan akan adanya polusi suara seismik di dalam perairan, pihaknya tidak menemukan adanya fenomena seperti itu di selatan wilayah Samudra Hindia yang menjadi wilayah kerja BPSPL Denpasar.

Fakta-fakta kematian paus di Wilayah BPSPL Denpasar sungguh miris, bukan hanya karena sakit, tetapi lantaran polusi suara & pencemaran lingkungan
Sumber ANTARA
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News