Legislator Minta Dinkes NTT Perbaiki Pola Distribusi Vaksin, Ini Pemicunya
bali.jpnn.com, KUPANG - Rendahnya capaian vaksinasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang baru mencapai 25 persen dari target 3,8 juta mendapat respons Ketua Komisi V DPRD NTT Yunus Takandewa.
Menurut Yunus, kondisi ini terjadi lantaran pendistribusian vaksin dari pusat ke NTT belum sesuai dengan kondisi riil di NTT yang berbasis kepulauan.
“Yang kami cermati lagi, ada beberapa hal yang harus diperbaiki yakni laporan capaian vaksinasi dari kabupaten/kota ke gugus tugas provinsi atau Dinkes Provinsi untuk diteruskan ke
nasional," ujar Yunus Takandewa.
Yunus mendesak Dinas Kesehatan NTT memperbaiki pola penyaluran atau distribusi vaksin covid-19 ke sejumlah daerah dalam rangka mencegah masa berlaku vaksin itu habis atau kedaluwarsa.
"Sebenarnya sudah terus-terus kita sampaikan hal ini setiap kali rapat dengan Dinas Kesehatan dan berbagai pihak, dan kami terus tekankan hal ini," ujarnya.
Menurut politis PDI Perjuangan itu,penyimpanan yang terlalu lama yang berujung vaksin jadi kedaluwarsa jangan sampai terjadi di NTT ini.
"Apalagi di luar sana banyak masyarakat yang belum divaksin, sehingga mulai banyak yang berbondong-bondong mencari sentra vaksinasi," bebernya.
Legislator Yunus Takandewa meminta Dinas Kesehatatan perbaiki pola distribusi vaksin covid-19 untuk mencegah penumpukan dan vaksin kedaluwarsa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News