Distanak Loteng Duga Kerbau Mati di Area Sirkuit Mandalika Karena Ngorok
bali.jpnn.com, LOMBOK BARAT - Distanak Lombok Tengah mengandeng Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar mengungkap kematian ternak warga Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berada di area Sirkuit Mandalika.
Petugas BBVet Denpasar mengambil sampel hati, paru-paru, otak, tonsil, limpah dan lain sebagainya, kemarin.
Sampel tersebut bakal diuji di laboratorium BBVet Denpasar untuk mengetahui penyebab pasti kematian ternak kerbau milik warga.
Baca Juga:
“Mudah-mudahan hasilnya bisa keluar secepatnya,” Kasi Kesehatan Hewan (Keswan) Distanak Lombok Tengah, Firman Hidayatullah, dilansir dari Radarlombok.co.id.
Melihat gejala tekhnis dari hewan ini, petugas menduga penyakit yang diidap ternak kerbau milik warga adalah penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau ngorok.
Hanya saja memang untuk penentuan diagnosanya, membutuhkan penelitian di laboratorium dari BBVet Denpasar selaku petugas yang melakukan penyidikan penyakit hewan.
“Kalau kami yang orang lapangan, melihat dari gejala klinis saja yakin kerbau itu mengidap ngorok dan keluar ingus.
Jadi, ada hambatan di ingusnya (kerbau, red) makanya ngorok.
Distanak Lombok Tengah menduga kerbau mati di area Sirkuit Mandalika karena mengidap ngorok. Ada hambatan lantaran ingus di hidung kerbau
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News