Di Loteng Kerap Keluarga Jemput Paksa Jenazah Covid-19, RSUD Praya Kecewa Kinerja Satgas Desa
bali.jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Kasus penjemputan paksa jenazah pasien covid-19 di Lombok Tengah (Loteng), Nusa Tenggara Barat (NTB) bukan sekali saja terjadi.
Terbaru, keluarga SM asal Desa Penunjak, Praya Barat, Lombok Tengah, nekat mengambil paksa jenazah keluarganya yang meninggal karena covid-19 di RSUD Praya.
Menurut Humas Satgas Covid-19 RSUD Praya dr Yudha Purnama, Desa Penunjak, Praya Barat, terdeteksi paling banyak melakukan penolakan pemulasaran jenazah.
Catatan RSUD Praya, sudah empat kali terjadi penolakan oleh masyarakat setempat.
Pihaknya sudah memberikan edukasi kepada keluarga pasien agar penanganan dilakukan sesuai protokol kesehatan agar terhindar dari risiko penularan.
“Kami edukasi terkait pemulasaran sesuai prokes covid-19. Panduannya ada petunjuk teknis Kementerian Kesehatan dan juga fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI),” kata dr. Yudha Purnama dikutip dari Radarlombok.co.id.
Berangkat dari kasus penjemputan paksa keluarga pasien covid-19 yang meninggal, pihaknya berharap ada kehadiran satgas tingkat desa.
Kalau perlu kepala desa dan bhabinkamtibmas ikut turun tangan mengedukasi warga.
Menurut Humas Satgas Covid-19 RSUD Praya dr Yudha Purnama, Desa Penunjak, Praya Barat, terdeteksi paling banyak melakukan penolakan pemulasaran jenazah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News