Temuan di Kupang NTT: Limbah Medis RS Belum Dikelola Maksimal, Pahami Dampaknya

Rabu, 16 Februari 2022 – 01:39 WIB
Temuan di Kupang NTT: Limbah Medis RS Belum Dikelola Maksimal, Pahami Dampaknya - JPNN.com Bali
Sejumlah limbah medis menumpuk di salah satu RS di Kota Kupang. ANTARA/Ho-Humas Polda NTT

bali.jpnn.com, KUPANG - Limbah medis belum dikelola dengan baik di di Kota Kupang.

Subdit IV Tindak Pidana Tertentu Direskrimsus Polda NTT menemukan hal tersebut di sejumlah rumah sakit setempat. 

Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda NTT Kompol Theodorus Priyo Santosa kepada wartawan di Kupang, Selasa (15/2), mengatakan bahwa hal ini disampaikan setelah pihaknya melakukan pengawasan.

"Proses pengawasan itu kami lakukan sejak Senin (7/2) hingga Senin (14/2)," katanya.

Ia mengatakan hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegah berbagai penyakit menular, seperti demam berdarah dengue (DBD), Covid-19, dan penyakit menular lainnya. 

Sejumlah rumah sakit yang ditinjau pengelolaan limbah medisnya, seperti RS Siloam, RS Dedari, RSUD Kota Kupang, dan beberapa RS lain di daerah ini.

Ia mengetahui jumlah limbah medis RS Siloam yang dihasilkan sehari mencapai 100 kilogram dengan jenis limbah infeksius. 

Sementara di RS Dedari Kupang jumlah limbah infeksius per hari mencapai 31 kg, RS Boromeus Kupang memiliki incinerator kurang lebih 10-11 kg, RS Leona Kupang limbah infeksius kurang lebih 50 kg per hari. 

Temuan di Kupang NTT: limbah medis di RS belum dikelola maksimal, pahami dampaknya yang membahayakan
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News