Demam Berdarah Renggut Tiga Nyawa di NTT, Harusnya Bisa Dicegah Dengan Cara Ini

Selasa, 08 Februari 2022 – 12:53 WIB
Demam Berdarah Renggut Tiga Nyawa di NTT, Harusnya Bisa Dicegah Dengan Cara Ini - JPNN.com Bali
Seorang ibu menjaga anaknya yang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat RSUD SK Lerik di Kota Kupang NTT. Antara Foto/Kornelis Kaha

bali.jpnn.com, KUPANG - Wabah Deman Berdarah Dengue (DBD) di NTT merenggut korban jiwa.

Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DKKPS) NTT melaporkan bahwa sampai dengan Selasa (8/2), jumlah pasien DBD yang meninggal terbanyak di Kabupaten Ngada.

Secara keseluruhan, tercatat delapan orang meninggal. 

"Sampai dengan hari ini kabupaten Ngada menjadi kabupaten dengan kasus pasien meninggal dunia akibat DBD terbanyak yakni sebanyak tiga orang," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian penyakit Menular (P2PM) DKKPS NTT Agusthina Rospita.

Ia mengatakan mereka yang meninggal dunia akibat DBD itu adalah usia anak-anak yang terlambat dibawa ke puskesmas untuk penanganan awal. 

Seharusnya ujar dia, jika anak sudah panas tinggi berurut-turut selama tiga hari langsung dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan penanganan awal serta pencegahan awal sehingga tidak berdampak buruk kepada anak yang terserang DBD. 

"Kebanyakan yang terjadi justru saat anak sudah kritis baru dibawa ke puskesmas atau ke RS untuk dirawat sehingga sulit ditanggani," tambah dia. 

Ia mengatakan dari delapan kasus di NTT itu, tersebar di Kota Kupang satu orang, Kabupaten Sikka satu orang, Kabupaten Nagekeo satu orang, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) satu orang, dan Sumba Tengah Satu orang.

Demam Berdarah Renggut Tiga Nyawa di NTT, Harusnya Bisa Dicegah Dengan Cara Ini
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News