BPBD NTT Rekomendasikan Tempat Ibadah Jadi Tempat Evakuasi, Antisipasi Badai Siklon Tropis
bali.jpnn.com, KUPANG - Kepala Pelaksana BPBD NTT Ambrosius Kodo meminta pemerintah desa menyiapkan tempat evakuasi dan jalur penyelamatan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam yang memaksa warga meninggalkan tempat tinggal.
Ambrosius menekankan pentingnya penyiapan jalur dan tempat evakuasi untuk menghadapi dampak bencana alam akibat kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang.
Berdasar data BMKG, saat ini muncul indikasi bibit siklon tropis di Laut Arafuru dan Laut Timor yang menguat dalam dua hingga tiga hari ke depan dan bisa menimbulkan cuaca ekstrem di wilayah NTT.
"Selain tempat evakuasi, jalur evakuasi juga perlu disiapkan secara baik agar ketika terjadi bencana masyarakat sudah paham kemana mereka harus mengevakuasi diri," kata Ambrosius Kodo.
Menurut dia, rumah ibadah bisa dijadikan sebagai tempat evakuasi sementara lantaran bisa menampung orang dalam jumlah banyak.
"Karena itu pemerintah desa masing-masing perlu berkoordinasi dengan lembaga keagamaan setempat untuk menetapkan titik evakuasi sementara yang aman," bebernya.
Baca Juga:
Dia meminta BPBD tingkat kabupaten/kota di wilayah NTT meningkatkan kesiagaan menghadapi kemungkinan terjadi bencana alam serta mengaktifkan posko-posko penanggulangan bencana di tingkat desa/kelurahan.
"Semua relawan tangguh bencana maupun wadah lainnya yang ada di daerah juga harus diaktifkan agar kita lebih siap menghadapi ancaman bencana," paparnya. (antara/lia/JPNN)
BPBD NTT merekomendasikan tempat ibadah jadi tempat evakuasi untuk mengantisipasi badai siklon tropis yang diprediksi datang dua hingga 3 hari ke depan
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News