Viktor Jadikan Pulau Sumba Sentra Peternakan Sapi Modern di NTT, Abaikan Protes Warga

"Saya keras bukan karena tidak suka dengan warga itu, tetapi keras karena pembangunan itu dihambat," tegas Viktor.
Menurut dia, lahan di Kabupaten Sumba Timur itu sebelumnya merupakan lahan milik Pemerintah Pusat yaitu Kementerian Pertanian dan telah diserahkan kepada Pemerintah Provinsi NTT.
"Lahan itu sejak dulu tidak dikerjakan oleh siapapun.
Sapi-sapi yang ada dalam kawasan itu merupakan sapi liar dan sudah dibagikan kepada warga sekitar lokasi itu," tegasnya.
Dia mengatakan tidak tertarik dengan banyak perdebatan terkait persoalan lahan tetapi lebih tertarik pada pembangunan peternakan yang memiliki kualitas beradab.
Menurut dia, NTT merupakan salah satu provinsi yang tidak diminati investor sehingga upaya dilakukan dengan mempermudah perizinan serta memanfaatkan semua aset pemerintah untuk kepentingan pembangunan.
"Pengurusan izin harus cepat dan menghindari konflik sosial yang ada karena bisa menghambat masuknya investor untuk melakukan investasi di NTT," tegas Viktor.
Ia mengatakan lahan yang direncanakan sebagai lokasi pengembangan sapi Wagyu di Sumba Timur, Pulau Sumba itu sudah sejak lama disampaikan mantan Bupati Sumba Timur, Umbu Mehang Kunda.
Gubernur NTT Viktor Laiskodat fokus jadikan Pulau Sumba sentra Peternakan Sapi Modern di NTT, abaikan protes warga soal lahan peternakan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News