Polisi Kecewa LBH Bali Geber 42 Mahasiswi Unud Korban Pelecehan Seksual Tanpa Validasi, Ini Katanya

"Kami akan mengambil langkah-langkah hukum karena menyebarkan isu yang tidak baik dan tidak objektif sesuai dengan undang-undang ITE," tegas Kompol Mikael.
Idealnya, lanjut Mikael Hutabarat, jika benar LBH Bali mengantongi data akurat soal kasus ini, terlebih dahulu berkoordinasi dengan kepolisian sebelum mempublikasikannya ke media.
"Kami sangat keberatan gaya-gaya model begini.
Kami sudah berkomunikasi jauh-jauh sebelumnya, mestinya kami diajak dulu sebelum publikasi," kecam Kompol Mikael Hutabarat.
Pola seperti ini, menurutnya, bertentangan dengan prinsip-prinsip penegakan hukum, yang sejatinya sangat dipahami para aktivis LBH Bali.
Berdasar data LBH Bali, ada 45 mahasiswa yang jadi korban kekerasan seksual.
Rinciannya, 42 adalah mahasiswa Universitas Udayana (Unud), sementara tiga sisanya adalah mahasiswa Universitas Warmadewa (Unwar).
Survei yang dihimpun Seruni dan BEM PM Unud yang datanya diolah LBH Bali, 42 korban kekerasan seksual terhadap perempuan di Unud terjadi selama tahun 2020.
Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Mikael Hutabarat kecewa LBH geber 42 mahasiswi Unud korban pelecehan seksual tanpa validasi dan koordinasi dengan polisi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News