Sanksi Prajurit TNI AD Pemukul Warga Sidatapa: Lari Bawa Tas Ransel Hingga Bersih-bersih Kantor

bali.jpnn.com, SINGARAJA - Dua prajurit TNI AD yang terlibat pemukulan warga Sidatapa dijatuhi sanksi disiplin militer.
Keduanya mendapat sanksi setelah membela Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto yang dipukul warga saat swab antigen masal di pelataran Pura Desa Adat Sidatapa, Senin (23/8) lalu.
Saksi yang dijatuhkan di lapangan Makodim 1609/Buleleng di antaranya berupa lari menggotong tas ransel hingga diinstruksikan berhenti.
Baca Juga:
Keduanya juga wajib membersihkan lingkungan perkantoran sesuai perintah atasan.
“Disiplin militer yang kami berikan sesuai dengan UU Nomor 25 Tahun 2014, tentang hukum disiplin militer,” ujar Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto dilansir dari Radarbali.id.
Perwira menengah TNI AD ini menyatakan, sebagai atasan dirinya berhak menjatuhkan sanksi disiplin militer pada personelnya yang melanggar kode etik kemiliteran.
Apalagi keduanya terbukti melakukan pemukulan kepada warga.
Meski tindakan tersebut dilakukan murni karena mereka ingin membela atasannya.
Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Windra Lisrianto menjatuhkan sanksi disiplin militer terhadap anggotanya yang memukul warga Sidatapa saat swab antigen masal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News