Sanksi Prajurit TNI AD Pemukul Warga Sidatapa: Lari Bawa Tas Ransel Hingga Bersih-bersih Kantor

“Meski pada dasarnya mereka (dua anggota TNI,red) itu melakukan pembelaan, kami tetap berpegang pada kode etik kemiliteran,” kata Letkol Inf Windra Lisrianto.
Sejumlah perwira seperti Komadan Koramil 1609-04/Tejakula Kapten Inf Rifa’I, Pasi Personel Kodim 1609/Buleleng Kapten Caj I Ketut Teken,
dan Pasi Intel Kodim 1609/Buleleng Lettu Arh Putu Darma Setiawan ikut menyaksikan proses penjatuhan sanksi itu.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, TNI dan warga Desa Sidatapa sempat terlibat kericuhan pada Senin (30/8).
Versi TNI, keributan bermula saat dilakukan swab massal. Singkat cerita sempat terjadi selisih paham antara warga dengan personel TNI yang melakukan swab masal.
Belakangan seorang pemuda diduga memukul Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Windra Lisrianto. Aksi itu memicu reaksi para prajurit dengan cara mengejar orang yang diduga memukul dandim.
Sementara versi warga, peristiwa berawal dari swab masal di pelataran Pura Desa Sidatapa yang terkesan dipaksakan.
Belakangan datang dua orang pemuda yang baru kembali dari kebun. Mereka dipaksa mengikuti swab. Karena takut, kedua pemuda itu kabur.
Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Windra Lisrianto menjatuhkan sanksi disiplin militer terhadap anggotanya yang memukul warga Sidatapa saat swab antigen masal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News