Update Korupsi Dana SPI! Mantan Bawahan Bikin Eks Rektor Unud Terpojok, Sulit Berkelit

Saksi Yusnantara mengaku tidak pernah melakukan validasi.
Oleh karena itu, saat diperiksa di Kejati Bali, dirinya menyadari ada perbedaan nominal tarif SPI antara yang diunggah ke sistem penerimaan mahasiswa baru dengan besaran nominal yang dikeluarkan dalam SK Rektor Unud.
Dampaknya pungutan tersebut menjadi tidak memiliki dasar hukum.
"Tugas saya hanya memproses registrasi dan verifikasi mahasiswa.
Yang diverifikasi adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi setelah mereka dinyatakan lulus, seperti dokumen ijazah, keterangan bebas narkoba, keterangan sehat, dan dokumen lainnya.
Saya baru mengetahuinya setelah diperiksa di Kejati Bali," kata Made Yusnantara.
Terdakwa Prof I Nyoman Gede Antara membantah kesaksian dua saksi mahkota tersebut.
Terdakwa mengeklaim saat menjabat sebagai Wakil Rektor 1 dan Ketua Tim Penerimaan Mahasiswa Baru tidak pernah memberikan perintah untuk mengunggah draf SPI ke dalam sistem.
Update Korupsi Dana SPI! Dua saksi mahkota yang menjadi mantan bawahan bikin eks Rektor Unud Prof Nyoman Gede Antara terpojok, sulit berkelit
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News