Imigrasi Bali Deportasi Bule Rusia Pasangan Ibu & Anak, Fakta Miris Terungkap

Selasa, 12 April 2022 – 03:33 WIB
Imigrasi Bali Deportasi Bule Rusia Pasangan Ibu & Anak, Fakta Miris Terungkap - JPNN.com Bali
Saat LN dan VN di Bandara I Gusti Ngurah Rai didampingi petugas Rudenim Denpasar, untuk proses pendeportasian, Senin (11/04/2022). Foto: ANTARA/HO-Kemenkumham Bali.

Pada Desember 2021, SAN sebagai kepala keluarga itu meninggalkan putri dan istrinya tersebut di Bali.

Alasan SAN saat itu untuk bekerja di Malaysia dan kembali ke Rusia.

"LN tahu kalau ia dan anaknya hanya dapat tinggal selama 30 hari dan izin tinggalnya sudah kedaluwarsa sejak Agustus 2019.

Namun, ia selalu diyakinkan suaminya bahwa segala urusan visa akan dibereskan olehnya dan akan baik-baik saja," kata Jamaruli Manihuruk.

Awalnya SAN, yang pergi ke Malaysia masih dapat dihubungi.

SAN saat itu beralasan tidak bisa ke Indonesia karena masa berlaku paspornya kurang dari enam bulan, sampai akhirnya sama sekali tidak bisa dihubungi kembali.

Setelah keuangan yang semakin menipis akhirnya pada 4 April 2022, LN melaporkan dirinya dan anaknya ke Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai dan diketahui bahwa mereka telah melebihi masa izin tinggal selama 956 hari.

Jamaruli mengatakan LN dan anaknya sempat ditahan di Rudenim Denpasar karena terkendala biaya untuk pembelian tiket kepulangannya.

Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai, Bali mendeportasi bule Rusia pasangan Ibu dan Anak lantaran overstay 956 hari, fakta miris terungkap
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News