Tamu Kosong, Pengelola DTW Tanah Lot Potong Jam Kerja Karyawan
bali.jpnn.com, TABANAN - Pengelola DTW Tanah Lot di Desa Beraban, Kediri, Tabanan, mengeluh setelah pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM Level 4 hingga 9 Agustus mendatang.
Humas dan Marketing DTW Tanah Lot, Tabanan, Kadek Suarniti mengaku tidak dapat berbuat banyak dengan kondisi ini.
“Sulit menebak apakah (DTW Tanah Lot) akan tutup selamanya atau kembali dibuka. Lagi-lagi itu kebijakan pemerintah pusat,” ujar Kadek Suarniti dikutip dari Radarbali.id.
Yang jelas, selama penutupan DTW Tanah Lot yang berlangsung selama sebulan terakhir, pengelola kesulitan mengalokasikan anggaran perawatan.
Mulai dari biaya listrik, air dan kebersihan taman. Biaya tersebut selama ini diambil dari sisa hasil pendapatan sebelum DTW ditutup.
Masalahnya, belum diketahui sampai kapan pandemi ini berlangsung. “Paling berat adalah biaya operasional pemeliharaan dan gaji karyawan,” imbuhnya.
Untuk menekan pengeluaran, pengelola hanya melakukan perawatan yang sifatnya urgent. Sementara untuk karyawan, jam kerja dikurangi.
Untuk kerja selama sebulan kini hanya 12 hari saja dengan model kerja bergantian. Soal kerugian akibat PPKM, Kadek Suarniti mengaku belum menghitung.
Untuk menekan pengeluaran, pengelola hanya melakukan perawatan yang sifatnya urgent. Sementara untuk karyawan, jam kerja dikurangi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News