PPKM Diperpanjang, Pemasukan Nol Rupiah, DTW Ulun Danu Angkat Bendera Putih
bali.jpnn.com, TABANAN - Sejumlah objek wisata di Tabanan terpaksa tutup selama pemberlakuan PPKM Level 4. Jika dihitung, sudah ada sebulan objek wisata tersebut tutup.
Kondisi ini jelas disesalkan pengelola objek wisata. Meski patuh dengan putusan pemerintah, ada dampak yang harus ditanggung pengelola.
Yakni, tiadanya pemasukan. Di satu sisi, harus ada pengeluaraan yang ditanggung pengelola untuk pemeliharaan objek wisata.
“Untuk sekadar mengaji karyawan saja, kami sudah tidak sanggup. Pekerja DTW terpaksa ngayah dulu karena tidak ada pemasukan,” ujar Manager DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika dikutip dari Radarbali.id.
Ironisnya, sampai saat ini tidak ada bantuan dari pemerintah. Wayan Mustika menyebut, dampak perpanjangan PPKM, pihaknya merugi puluhan juta rupiah.
Sebelum PPKM rata-rata 200 sampai 300 pengunjung DTW per hari. “Harga tiket Rp 20.000, tinggal dikalikan 30 hari plus jumlah kunjungan segitu kami merugi,” katanya.
Jika kondisi ini berlarut-larut, Mustika tidak bisa memprediksi apa yang terjadi. Yang jelas, pihaknya berharap ada perhatian dari pemerintah.
Menurutnya, sektor pariwisata khusus DTW sejatinya dapat berjalan. Toh di DTW protokol kesehatan secara ketat sudah diterapkan.
Buntut PPKM diperpanjang, pemasukan DTW Ulun Danu nol rupiah. Pengelola pun sampai mengibarkan bendera putih
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News