Masjid Jami Singaraja: Dibangun Raja Buleleng, Ada Jasa Besar Sunan Parapen

bali.jpnn.com, SINGARAJA - Sejarah Masjid Luhur Jami Singaraja tidak bisa lepas dari Kerajaan Buleleng yang ada di kawasan Bali utara.  

Dilansir dari sejumlah sumber, Masjid Jami Singaraja yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Kampung Kajanan, dibangun pada 1654 Masehi pada masa Raja Buleleng AA Ngurah Ketut Jelantik Polong.

AA Ngurah Ketut Jelantik adalah putra AA Panji Sakti, Raja Buleleng I yang beragama Hindu.

Oleh karena itu, kepengurusannya diserahkan kepada saudaranya yang beragama Islam, AA Ngurah Ketut Jelantik Tjelagie yang memiliki nama muslim, Abdullah Maskati.

Pada awal pendiriannya, masjid ini hanya berupa sekepat, tempat salat khusus untuk para saudagar yang kebetulan berdagang ke Singaraja.

Seiring perjalan waktu, sekepat itu diperbaiki oleh Sunan Parapen.

Sunan Perapen adalah seorang pendakwah asal Tanah Jawa yang hendak ke Lombok, tetapi mampir di Buleleng.

Sekepet yang terletak di Muara Tukad Buleleng itu kemudian diperbaiki dan dibangun menjadi masjid.