Kodam Udayana Respons Keberatan BEM Unud, Sentil Pelatihan Nonmiliter

Kapendam juga menegaskan Kodam Udayana sampai saat ini belum menerima surat resmi dari pihak Rektorat Unud untuk membatalkan kerja sama tersebut seperti yang diminta BEM.
"Surat resmi dari Rektorat Universitas Udayana ke Kodam Udayana belum ada," ujar Kolonel Inf. Agung Udayana.
Menurut Kapendam Udayana, jika permohonan pembatalan itu sampai ke Kodam Udayana, pihaknya akan mempelajari inti permohonan tersebut agar mengetahui akar masalah yang menjadi polemik di kalangan mahasiswa.
"Kodam akan memberikan keterangan resmi setelah ada surat karena kan ini antara lembaga/institusi perguruan tinggi resmi dalam hal ini rektorat dan institusi TNI.
Tidak bisa omongan saja harus ada legal standing, surat resmi," tutur Kapendam Udayana Kolonel Inf. Agung Udayana.
Sebelumnya, Ketua BEM Unud I Wayan Arma Surya Darmaputra menyatakan ada dua poin utama yang mereka tuntut dalam pertemuan akbar antara mahasiswa dengan Rektor Prof Ketut Sudarsana.
Pertama, meminta Rektor Universitas Udayana membatalkan atau mencabut perjanjian kerja sama kampus dengan Kodam IX/Udayana.
Kedua, mendesak Universitas Udayana menyuarakan mencabut nota kesepahaman antara Kementerian Pendidikan Tinggi dengan TNI yang ada di pusat, yang sudah ada semenjak 2023.
Kapendam Udayana menyatakan salah satu poin yang menjadi pokok perjanjian kerja sama, yakni pelatihan bela negara yang sifatnya nonmiliteristik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News