Begini Suasana Tarawih Terakhir Umat Muslim Bali saat Nyepi, Khusyuk

bali.jpnn.com, DENPASAR - Umat Muslim di Bali masih berkesempatan menjalankan salat Tarawih terakhir menjelang Hari Raya Idulfitri di tengah suasana Catur Brata Penyepian, Sabtu (29/3).
Situasi Tarawih bersamaan dengan Hari Suci Nyepi ini juga terjadi tahun sebelumnya.
Jadi, bukan hal yang memberatkan dan tetap bisa diikuti umat Muslim, terutama oleh jemaah yang tinggal tak jauh dari masjid.
Seperti yang terlihat di Desa Adat Tuban, Kuta, Bali, yang tak jauh dari areal Bandara Gusti Ngurah Rai.
Ketua Takmir Masjid Agung Asasuttaqwa Haji Shidiq mengatakan Tarawih tetap berlangsung khusyuk meski dalam suasana Nyepi, dengan penerangan seadanya, tanpa pengeras suara.
“Tahun lalu juga sama seperti ini, awal puasa berlangsung saat Nyepi, itu kami batasi juga jamaah yang boleh (Tarawih) hanya yang rumahnya dekat, lalu pengurus,” kata Haji Shidiq dilansir dari Antara.
Tarawih terakhir di Masjid Agung Asasuttaqwa ini diikuti sebanyak 10 orang.
“20 tahun lalu rasanya sempat seperti ini juga, kami tidak masalah, kami sudah biasa, kebetulan saya juga pecalang Muslim.
Umat Muslim di Bali berkesempatan menjalankan Tarawih terakhir menjelang Hari Raya Idulfitri di tengah suasana Catur Brata Penyepian, Sabtu (29/3).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News