Begini Suasana Tarawih Terakhir Umat Muslim Bali saat Nyepi, Khusyuk

Jadi, kalau lagi situasi seperti ini yang tidak boleh dilakukan ya menyalakan lampu sampai keluar, menggunakan pengeras suara, dan jamaah juga hanya yang terdekat dari masjid dan berjalan kaki,” ujar Haji Shidiq.
Menurut Haji Shidiq, pada hari biasa masjid selalu ramai di waktu Tarawih.
Masjid Agung Asasuttaqwa mampu menampung 500-1.000 orang jemaah, apalagi area masjid di jalan utama menuju bandara dan dekat pintu Tol Bali Mandara.
Namun, hari ini selain karena Hari Suci Nyepi, juga sebagian besar masyarakat sudah melakukan perjalanan mudik, sehingga tak banyak yang hadir.
Pada tarawih terakhir ini pengurus masjid meniadakan kuliah tujuh menit (kultum), sehingga salat hanya berlangsung kurang dari satu jam.
Sekretaris Desa Adat Tuban I Gede Agus Suyasa menyiagakan enam pecalang di pos area masjid.
Desa Adat Tuban memastikan tidak ada larangan untuk melaksanakan salat.
Namun, untuk menjaga kondusifitas Nyepi, dianjurkan agar hanya warga dengan jarak 300 meter yang melaksanakan di masjid dengan berjalan kaki.
Umat Muslim di Bali berkesempatan menjalankan Tarawih terakhir menjelang Hari Raya Idulfitri di tengah suasana Catur Brata Penyepian, Sabtu (29/3).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News